Berwibawatinggi - secara otomatis dengan memiliki ilmu Pelet Ampuh ini, kawan maupun lawan akan segan terhadap kita, bisa menundukkan atasan ataupun bawahan kita. Gembok Adam Hawa - untuk mengunci suami/istri/pacar agar tidak mudah selingkuh, sekalipun suami/istri/pacar anda berada di tempat yang jauh.

Apakah Anda mencari gambar tentang Mantra Adam Memanggil Hawa? Terdapat 48 Koleksi Gambar berkaitan dengan Mantra Adam Memanggil Hawa, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.
DownloadPelet Adam dan Hawa Tanpa Puasa apk 2.2 for Android. Pellets Adam and Eve Without Fasting Lirik Lagu Adam dan Hawa - Armada X TIPS PENCARIAN LIRIK FAVORIT ANDA ANDA MENGETAHUI JUDUL DAN NAMA PENYANYI Ketikkan nama penyanyi dan judul lagu, berikan tanda kutip di judul lagu, misal Yovie "Menjaga Hati"; bila tidak berhasil, coba untuk mengilangkan tanda kutip, misal Yovie Menjaga Hati; atau dapat juga dengan mengeklik menu A B C D.., lalu cari berdasarkan nama artis. Yovie dimulai dengan Y, klik Y. Lihat daftar lagu, dan dapatkan yang Anda cari. ANDA TAK MENGETAHUI JUDUL LAGU, TAPI MENGETAHUI NAMA PENYANYI Ketik nama penyanyi, misal YOVIE, akan muncul banyak halaman, telusuri dan pilih dari halaman-halaman tersebut; atau klik menu A B C D E ... berdasarkan nama artis Y, cari Yovie, dan cari lirik yang Anda cari. ANDA TAK MENGETAHUI JUDUL LAGU, TAPI MENGETAHUI SYAIR Ketikkan penggalan syair yang Anda ketahui, misal Tanpamu tiada berarti Tak mampu lagi berdiri Cahaya kasihmu menuntunku Kembali dalam dekapan tanganmu Masukkan kata-kata penting. Misal tiada berarti berdiri cahaya dekapan. Hindari kata-kata yang berkemungkinan memiliki ada dua versi atau lebih. Misal tanpamu dapat ditulis tanpa mu. TETAP TIDAK DAPAT MENEMUKAN LIRIK YANG ANDA CARI Pilih menu A B C D E ... berdasarkan nama artis atau judul lagu. Bila masih tidak dapat menemukan lirik yang Anda cari, mungkin kami bisa membantu Anda. Silakan menghubungi kami. Aku dan dirimuTercipta selamanyaKisah kita layaknya Adam dan HawaKamu diciptakan dari tulang rusukkuSebagai pelindung hatikuKamu tlah lengkapi setiap kurangkuMembuat jadi sempurnaTak ada cerita yang seindah kitaSeindah Adam dan HawaAku dan dirimuTercipta selamanyaKisah kita layaknya Adam dan HawaKamu diciptakan dari tulang rusukkuSebagai pelindung hatikuKamu tlah lengkapi setiap kurangkuMembuat jadi sempurnaTak ada cerita yang seindah kitaSeindah Adam dan HawaAku dan dirimuTercipta selamanyaKisah kita layaknya Adam dan HawaSeisi dunia memberi restunyaTak ada yang mampu memisahkan kitaAku dan dirimuTercipta selamanyaKisah kita layaknya Adam dan HawaSeisi dunia memberi restunyaTak ada yang mampu memisahkan kitaAku dan dirimuTercipta selamanyaKisah kita layaknya Adam dan HawaSeisi dunia memberi restunyaTak ada yang mampu memisahkan kita
mantramenghancurkan rumah tangga orang; mandiri tunas finance logo; marvel comics wallpaper; manggil gambar pada css; marshmello asli; martial arts logo; mantra adam memanggil hawa; marsha and the bear animasi bergerak
Artikel ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul Kejatuhan Manusia Pertama dari Coba menjadi Dosa. Silahkan terlebih dahulu membaca tulisan tersebut sebelum lanjut membaca tulisan ini. Baca JugaTransfigurasi, Jalan untuk Hits dalam Iman – Renungan Pekan Biasa VIYesus, Imam Agung yang Terbuka dan Rendah Hati – Renungan Hari Kedua Pekan Doa SeduniaYesus, Imam Agung yang Berbelas Kasih – Renungan Hari Pertama Pekan Doa Sedunia Adam dan Hawa diinterogasi oleh Tuhan. Adam ditanya duluan. “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Kej. 3 11. Adam tidak menjawab pertanyaan Tuhan, tapi melemparkan kesalahannya kepada Hawa. Ia berkata “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan” Kej. 312. Hawa juga ditanya oleh Tuhan dengan pertanyaan yang kurang lebih sama. Seperti Adam, ia juga tidak menjawab pertanyaan Tuhan, tapi melemparkan kesalahannya kepada ular “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan” Kej. 313. Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu” Kej. 314. Benarkah hanya ular yang salah dalam kasus ini? Jawabannya jelas tidak benar. Ular memang salah, tetapi Adam dan Hawa juga salah. Tuhan sudah memberitahukan larangan itu sejak awal, Hawa ingat itu, meskipun Adam dengar tapi tidak mempedulikannya. Tapi, apapun alasannya, keduanya tetap salah. Mereka tidak bisa seenaknya begitu saja melemparkan kesalahan kepada pihak lain. Mereka harus bertanggung jawab. Tapi memang, jika kita perhatikan dalam kehidupan kita setiap hari saat ini, apa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa ini, kita lakukan juga dalam kehidupan kita. Kita mudah mengkambing-hitamkan pihak lain ketika kita terjepit dan salah. Kita sulit mengakui kesalahan kita. Kita salahkan si A, si B, dan si C, dan tidak pernah berkata, “Saya salah”. Kita cenderung merasa diri sebagai korban; dan karenanya tidak mau dipersalahkan. Sebagai contoh, pernah terjadi beberapa kasus pemerkosaan. Anehnya, yang disalahkan bukan si pemerkosanya laki-laki, tetapi justru si korbannya, yaitu si perempuannya. Alasannya siapa suruh perempuan itu berpakaian seksi. Mereka berdalih, seandainya saja perempuan itu berpakaian yang sopan, pastilah laki-laki itu tidak tergoda untuk memperkosanya. Aneh kan? Nah, tampaknya, cara berpikir seperti ini sudah ada sejak zaman Adam dan Hawa. Istilah ngeyel’ dan ngeles’ yang kita gunakan saat ini ternyata sudah dilakukan juga oleh manusia pertama itu. Ini warisan Adam dan Hawa. Keduanya saling menuduh, hingga akhirnya menyalahkan binatang si ular yang tidak berdaya dan tidak mampu membela diri. Padahal, Tuhan menempatkan mereka di taman Eden supaya mereka bisa menikmati kebahagiaan di sana. Tuhan sudah menyediakan segala-galanya untuk mereka. Tapi, sayangnya, tingkah laku mereka malah edan. Saking enaknya tinggal di situ, mereka tidak lagi mengindahkan apa yang dilarang oleh Tuhan. Bahkan, mereka ingin sama seperti Tuhan. Tuhan mau supaya kita menjadi pribadi yang sadar dan tahu apa yang dilakukan yaitu pribadi yang mampu mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan tutur katanya. Tuhan tidak mau kita menjadi pribadi yang suka tebar fitnah, ujaran kebencian, dan berita bohong hoaks; serta seenaknya melemparkan kesalahan kepada orang lain. Karenanya, Tuhan tidak percaya begitu saja terhadap setiap pembelaan diri dan saling tuduh yang dilakukan oleh manusia pertama itu. Ia mau supaya sikap seperti itu harus dihentikan. Makanya Ia memanggil mereka satu persatu. Mula-mula Ia memanggil Hawa dan berkata kepadanya “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu” Kej. 316. Tuhan juga memanggil Adam dan bekata kepadanya “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu” Kej. 317-19. Tuhan melihat bahwa manusia yang diciptakan-Nya itu sudah angat lancang. Mereka tidak mendengarkan larangan dari-Nya. Belum lagi, mereka hanya tahu berbuat tapi tidak mau bertanggung jawab. Baru makan buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat saja mereka sudah merasa seperti ahli surga, apalagi kalau sampai mereka memakan buah dari pohon kehidupan. Bisa jadi mereka akan merasa seperti pemilik surga. Mereka tidak percaya lagi kepada-Nya dan mereka bisa menjadikan diri mereka sendiri sebagai tuhan; sebab jika buah kehidupan itu mereka makan, mereka akan hidup selamanya. Tuhan tidak mau manusia itu jatuh untuk kedua kalinya. Maka, daripada hal itu terjadi, Tuhan pun mengantisipasinya. Tuhan berfirman “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya” Kej. 322. Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Dari sinilah konsep mengenai dosa asal itu muncul di dalam ajaran Gereja kita. Kita menanggung akibat dari dosa yang dilakukan oleh manusia pertama, Adam dan Hawa itu. Pertanyaannya mengapa kita yang harus menanggung akibat dari dosa mereka, padahal bukan kita yang melakukannya? Jawabannya memang, bukan kita yang melakukan dosa itu, tapi karena dosa yang mereka lakukan itu, maka kesempatan setiap manusia, termasuk kita, untuk menikmati kebahagiaan di taman Eden dicabut oleh Tuhan. Jufri Kano, CICMTerlahir sebagai 'anak pantai', tapi memilih - bukan menjadi penjala ikan - melainkan 'penjala manusia' karena bermimpi mengubah wajah dunia menjadi wajah Kristus. Penulis adalah alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta & Maryhill School of Theology, Manila - Philippines. Moto tahbisan "Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" Luk. 55. Penulis dapat dihubungi via email jufri_kano KoleksiGambar Terkait Animasi Capung Bergerak. memasangkan gambar bagian wajah. mentahan logo racing polos. mata uang hawaii. mawar kartun. menggambar kura kura dengan mudah. mantra adam memanggil hawa. mentahan logo esport hd. mewarna huruf hijaiyah.
Back458Size KiBEkstensi File jpgPanjang 826 pxTinggi 638 pxDetail Mantra Adam Memanggil Hawa Koleksi No. 7. Silahkan zoom untuk melihat ukuran gambar yang lebih besar dengan mengeklik ke arah gambar. File gambar ini memiliki lisensi tergantung dari penguploadnya berikanlah atribut kepada si pengupload gambar atau ke website ini untuk Mantra Adam Memanggil Hawa Koleksi No. 7 Download Gambar
DownloadMantra Pelet Adam dan Hawa Tanpa Puasa apk 2.0.2 for Android. New Release Adam and Eve Pellets Without Fasting Mantra

Mantra ilmu pengasihan kata Adam dan Hawa. Ilmu pengasihan kata Adam serta Hawa merupakan ilmu yang dapat membuat wanita menjadi luluh dan patuh terhadap pria. Ilmu pengasihan kata Adam dan Hawa berkaitan dengan kisah nabi adam dahulu. Kisah tersebut telah ada dalam Alquran tepatnya surat Al Baqarah ayat 30-38. Berikut ini sedikit kisah asal mula Adam bersama Hawa. Sesudah Allah menciptakan bumi, langit serta malaikat, lalu kemudian menciptakan makhluk yang lain yang nanti akan menghuni bumi sebagai tempat tinggalnya. Yaitu Adam. Adam merupakan manusia pertama. Adam diciptakan dari tanah, dan berasal dari syurga. Walaupun begitu beliau merasa kesepian, hingga keingginan Adam untuk mempunyai teman. Baca Juga Amalan Doa Pengasihan Ayat 15 Memikat Hati Atas permintaan tersebut, Allah menciptakan seorang pasangan yang mendampingi Adam. Adam memberikan nama Hawa. Hawa di ciptakan Allah dari tulang rusuk kiri dari Adam yaitu sebelah kiri saat beliau tertidur sehingga saat Adam terjaga, Hawa telah berada di samping Adam. Mantra Ilmu Pengasihan Kata Adam dan Hawa Ilmu pengasihan kata Adam dan Hawa mengkondikan materi menjadi non materi. Yaitu posisi Adam sebagai seseorang pria, sedangkan Hawa sebagai seseorang wanita yang di hakikatkan dalam bentuk keinginan lahir melalui prilaku batin. Berikut ini Kata Adam serta Hawa digunakan untuk pengasihan mrsyahrudin23. Hai Aku Adam Engkau Gusti Hawa Asal mu, Si Engkau mu . . . . . . Jangan lah Jauh Dari Kiri ku saking kersaning Gusti Cara Menggunakan Cara digunakan untuk jarak jauh 1. Bacalah mantra diatas dengan penuh keyakinan akan ilmu ini. 2. Isi tanda titik diatas dengan nama target wanita. 3. Kemudian bacalah mantra diatas dengan tangan kanan memegang tulang rusuk kiri sambil menarik nafas. 4. Lakukan cara tersebut sebelum tidur atau lebih baik sesudah sholat malam. Secara istiqomah hingga terlihat hasilnya. Cara digunakan untuk jarak dekat 1. Pertama niatkan untuk si dia dengan penuh keyakinan akan ilmu ini. 2. Diusahakan dia berada dikiri 3. Lalu bacalah mantra pengasihan tersebut seperti cara diatas yaitu dengan tangan kanan memegang tulang rusuk kiri sambil menarik nafas. 4. Lakukan secara rutin saat dia berada di sebelah kiri anda Khasiat ilmu mantra pengasihan Kata Adam dan Hawa adalah dapat untuk menaklukan hati wanita, seperti menjadi luluh ataupun tunduk, patuh terhadap apa yang kita katakan. Dan mantra ilmu pengasihan sangat cocok juga bagi anda yang telah berumah tangga, seperti agar istri menjadi patuh dengan anda. namun perlu di ingat bahwa wanita tersebut harus dinikahi dan ilmu ini tidak digunakan dalam hal main-main !, setiap keberasilan tentu dari Izin dan Ridho-Nya, sebab ilmu yang di share ini kehendak dari Allah. Baca Juga Amalan Pengasihan Asmara Pandangan Pertama Semoga dapat bermanfaat bagi semua. Demikian tentang mantra ilmu pengasihan kata Adam dan Hawa.

Unduhfoto Tuhan Memanggil Adam Dan Hawa ini sekarang. Dan cari lebih banyak gambar stok bebas royalti yang menampilkan Taman eden foto yang tersedia untuk diunduh dengan cepat dan mudah di perpustakaan iStock. Setelah belajar perikop Kain dan Habel, sekarang kita belajar perikop Keturunan Kain, Set dan Enos. Di sini kita akan belajar, siapakah istri Kain? Mungkinkah ada bangsa lain? Juga perbedaan keturunan Kain dengan keturunan Set. Lamekh keturunan Kain, manusia pertama yang memiliki lebih dari satu istri. Enos anaknya Set yang dalam masanya orang mulai memanggil Nama Tuhan. Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Kejadian Genesis 417 - Genesis 426 dengan judul perikop Keturunan Kain, Set dan Enos. Kita belajar perikop Keturunan Kain, Set dan Enos ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa. Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Yuk kita Kain, Set dan Enos Kitab Kejadian 417-26 Gen 417 Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya. Istrinya isthô. Kitab Kejadian tidak menjawab pertanyaan yang sering diajukan Dari mana Kain memperoleh istri? Jelas bahwa Adam dan Hawa memiliki banyak anak laki-laki dan perempuan. Mungkin juga terdapat selang waktu selama beberapa ratus tahun sebelum Kain menikah. Karena semua orang berasal dari pasangan pertama ciptaan Allah, perlu disimpulkan bahwa ketika itu saudara sekandung diizinkan saling menikah. Ketika Kain siap mengarungi hidup berumah tangga, Adam dan Hawa sudah memiliki banyak keturunan yang lain. Tidak perlu dibayangkan adanya bangsa lain yang sudah mapan di bumi. Istri Kain berasal dari pasangan Adam dan Hawa. Gen 418 Bagi Henokh lahirlah Irad, dan Irad itu memperanakkan Mehuyael dan Mehuyael memperanakkan Metusael, dan Metusael memperanakkan Lamekh. Gen 419 Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain Zila. Gen 420 Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak. Gen 421 Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling. Gen 422 Zila juga melahirkan anak, yakni Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi. Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama. Gen 423 Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu "Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak; Gen 424 sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat." Gen 425 Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya." Set Shēt. Narasi ilahi telah melestarikan nama Set sebagai putra ketiga dalam garis keturunan Adam. Kata Ibrani Shēt menunjukkan adanya kemiripan menyolok dengan kata shãt yang diterjemahkan menjadi "ditugaskan" atau "ditetapkan." Sesungguhnya, Set menjadi orang yang dapat diandalkan Allah sebagai batu landasan bagi keluarganya. Set "ditetapkan" atau "ditugaskan" untuk melaksanakan pekerjaan dan misi Habel. Kain telah kehilangan haknya untuk melaksanakan harapan agung Allah. Set akan mengambil alih beban dan kehormatan tersebut ke atas pundaknya. Melalui keturunannya Allah akan menggenapi janji-janji-Nya. Gen 426 Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN. Orang mulai memanggil Nama Tuhan. Merupakan suatu pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan, ketika, dengan dorongan Enos, manusia mulai memanggil Nama Yehovah, Allah perjanjian. Enos yang menonjol di antara keturunan Set, merupakan pencetus doa umum dan penyembahan rohani. Di dalam kedua kegiatan tersebut Nama Allah yang sulit diucapkan itu dipakai. Ada harapan datangnya masa yang lebih baik melalui keturunan Set. Perikop selanjutnya Keturunan Adam. Lihat Daftar Perikop Kitab Kejadian. MantraPengasihan Adam Hawa Tarakan Inilah amalan pengasihan orang yang Anda suka: 1. Lakukanlah Puasa Mutih kurang lebih 40 hari 2. Setiap tengah malam baca mantra ini dengan jumlah 1444 kali dengan membakar (Kemenyan Arab) 3. Sesudah puasa mutih, silahkan puasa pati geni selama 3 hari 4. Jikalau Anda sudah amalan terseut, maka jalankan dengan

Kejadian 320-21 Maka Adam memberi nama istrinya Hawa, karena ia adalah ibu dari semua yang hidup. Bagi Adam dan juga istrinya, Tuhan Yahweh membuatkan pakaian dari kulit binatang dan mengenakannya kepada mereka. Mari kita melihat perikop yang ketiga, yang menyatakan bahwa memang ada makna di balik nama yang Adam berikan kepada Hawa. Ini menunjukkan bahwa setelah diciptakan, Adam memiliki pikirannya sendiri dan memahami banyak hal. Namun, untuk saat ini, kita tidak akan mempelajari atau menyelidiki apa yang ia pahami atau berapa banyak yang ia pahami karena ini bukan tujuan utama-Ku dalam membahas perikop ketiga ini. Jadi, apa poin utama yang ingin Aku garisbawahi? Mari kita melihat baris ini, "Bagi Adam dan juga istrinya, Tuhan Yahweh membuatkan pakaian dari kulit binatang dan mengenakannya kepada mereka." Jika kita tidak membahas baris dari Kitab Suci ini dalam persekutuan kita hari ini, engkau semua mungkin tidak pernah menyadari implikasi yang lebih dalam dari kata-kata ini. Pertama, Aku akan memberikan beberapa petunjuk. Cobalah bayangkan Taman Eden, dengan Adam dan Hawa yang hidup di dalamnya. Tuhan pergi mengunjungi mereka, tetapi mereka bersembunyi karena mereka telanjang. Tuhan tidak dapat melihat mereka, dan setelah Ia memanggil mereka, mereka berkata "Kami tidak berani menemuit-Mu karena tubuh kami telanjang." Mereka tidak berani menemui Tuhan karena mereka telanjang. Jadi, apa yang Tuhan Yahweh lakukan bagi mereka? Teks asli mengatakan "Bagi Adam dan juga istrinya, Tuhan Yahweh membuatkan pakaian dari kulit binatang dan mengenakannya kepada mereka." Dari hal ini, tahukah engkau semua apa yang Tuhan gunakan untuk membuat pakaian mereka? Tuhan menggunakan kulit binatang untuk membuatkan pakaian mereka. Artinya, Tuhan membuat mantel bulu bagi manusia untuk dikenakan sebagai pakaian. Ini merupakan pakaian pertama yang dibuat Tuhan untuk manusia. Mantel bulu adalah barang mewah menurut standar zaman sekarang dan bukan sesuatu yang bisa dikenakan semua orang. Jika seseorang bertanya kepadamu apa pakaian pertama yang dikenakan oleh nenek moyang kita? Engkau bisa menjawab mantel bulu. Siapa yang membuat mantel bulu ini? Lalu, engkau bisa menjawab Tuhan yang membuatnya! Inilah poin utama di sini pakaian ini dibuat oleh Tuhan. Bukankah itu adalah sesuatu yang layak untuk dibahas? Setelah mendengar deskripsi-Ku, sudahkah muncul gambaran di benakmu? Setidaknya engkau memiliki gambaran garis besarnya. Maksud memberitahumu hal ini pada hari ini bukanlah untuk membuatmu tahu apapakaian pertama manusia. Jadi, apakah poinnya? Poinnya bukan mantel bulu, tetapi bagaimana manusia mengetahui—seperti yang disingkapkan Tuhan dalam apa yang Dia lakukan di sini—watak, apa yang dimiliki-Nya, dan siapa diri-Nya. "Bagi Adam dan juga istrinya, Tuhan Yahweh membuatkan pakaian dari kulit binatang dan mengenakannya kepada mereka." Dalam adegan ini, kita melihat peran apakah yang Tuhan mainkan ketika Ia bersama dengan Adam dan Hawa? Dengan cara apakah Tuhan memanifestasikan diri-Nya, di dunia dengan hanya dua orang manusia di dalamnya? Apakah Dia memanifestasikan diri-Nya dalam peran sebagai Tuhan? Saudara dan saudari dari Hong Kong, tolong jawab. Dalam peran sebagai orang tua. Saudara dan saudari dari Korea Selatan, menurutmu, Tuhan menampakkan diri dalam peran sebagai apa? Kepala keluarga. Saudara dan saudari dari Taiwan, bagaimana menurutmu? Peran sebagai seseorang dalam keluarga Adam dan Hawa, peran sebagai anggota keluarga. Beberapa dari antaramu mengira Tuhan menampakkan diri sebagai anggota keluarga Adam dan Hawa, sementara yang lain berkata Tuhan menampakkan diri sebagai kepala keluarga dan yang lain berkata sebagai orang tua. Semuanya ini tepat sekali. Namun, apakah engkau tahu apa yang Aku maksudkan? Tuhan menciptakan kedua orang ini dan memperlakukan mereka sebagai rekan-rekan-Nya. Sebagai satu-satunya keluarga mereka, Tuhan memelihara hidup mereka dan juga mengurus kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat tinggal mereka. Di sini, Tuhan menampakkan diri sebagai orang tua Adam dan Hawa. Sementara Tuhan melakukan hal ini, manusia tidak melihat betapa agungnya Tuhan itu; manusia tidak melihat supremasi Tuhan, misteri-Nya, dan terutama kemurkaan ataupun kemegahan-Nya. Yang manusia lihat hanyalah kerendahan hati Tuhan, kasih sayang-Nya, kepedulian-Nya terhadap manusia, tanggung jawab dan perhatian-Nya terhadap manusia. Sikap dan cara Tuhan memperlakukan Adam dan Hawa sama seperti bagaimana orang tua menunjukkan kepeduliannya kepada anak-anak mereka. Juga seperti cara orang tua mengasihi, menjaga, dan memelihara putra putri mereka—begitu riil, terlihat, dan nyata. Alih-alih meninggikan diri-Nya sendiri ke posisi yang tinggi dan berkuasa, Tuhan secara pribadi menggunakan kulit binatang untuk membuat pakaian bagi manusia. Tidak masalah apakah mantel bulu ini digunakan untuk menutupi rasa malu mereka atau untuk melindungi mereka dari udara dingin. Yang penting adalah pakaian yang digunakan untuk menutupi tubuh manusia ini dibuat secara pribadi oleh Tuhan dengan tangan-Nya sendiri. Daripada menciptakannya dengan menggunakan pikiran atau metode ajaib lainnya seperti yang mungkin orang-orang bayangkan akan Tuhan lakukan, Tuhan secara sah melakukan sesuatu yang manusia pikir tidak akan dan tidak seharusnya dilakukan oleh Tuhan. Ini mungkin terlihat seperti hal sepele—beberapa orang mungkin bahkan menganggap hal ini tidak layak untuk disebut-sebut—tetapi hal ini memungkinkan semua orang yang mengikuti Tuhan yang sebelumnya dipenuhi dengan gagasan yang samar tentang Dia untuk memperoleh wawasan tentang keaslian dan keindahan-Nya, dan melihat kesetiaan dan kerendahan hati-Nya. Hal ini membuat orang-orang yang sangat congkak, yang berpikir mereka tinggi dan perkasa menundukkan kepala mereka yang sombong karena malu di hadapan keaslian dan kerendahan hati Tuhan. Di sini, keaslian dan kerendahan hati Tuhan lebih jauh lagi memungkinkan orang untuk melihat betapa Dia patut dikasihi. Sebaliknya, Tuhan yang "begitu besar", Tuhan yang "begitu patut dikasihi", dan Tuhan yang "mahakuasa" di dalam hati manusia telah menjadi tidak penting dan jelek, dan menjadi sangat rentan. Ketika engkau melihat ayat ini dan mendengar kisah ini, apakah engkau memandang rendah Tuhan karena Ia melakukan hal semacam ini? Sebagian orang mungkin memandang rendah, tetapi yang lainnya akan memiliki reaksi yang sebaliknya. Mereka akan berpikir bahwa Tuhan itu asli dan patut dikasihi, dan justru keaslian dan keindahan Tuhan itulah yang menggerakkan hati mereka. Semakin mereka melihat sisi yang nyata dari Tuhan, semakin mereka dapat menghargai keberadaan sejati dari kasih Tuhan, pentingnya Tuhan di hati mereka, dan bagaimana Ia berdiri di samping mereka setiap saat. Sekarang, mari kita menghubungkan pembahasan kita kembali ke masa sekarang. Jika Tuhan dapat melakukan berbagai hal kecil seperti ini bagi manusia yang Ia ciptakan di awal, bahkan hal-hal yang orang-orang tidak pernah berani pikirkan atau harapkan, dapatkah Tuhan melakukan hal-hal semacam itu bagi orang-orang di zaman sekarang? Sebagian orang berkata "Ya!" Mengapa demikian? Karena esensi Tuhan tidak palsu, dan keindahan-Nya tidak palsu. Esensi Tuhan benar-benar ada dan bukan sesuatu yang ditambahkan oleh orang lain, dan yang pasti bukan sesuatu yang berubah sesuai dengan waktu, tempat, dan zaman. Keaslian dan keindahan Tuhan dapat sungguh-sungguh dinyatakan dengan melakukan sesuatu yang orang anggap biasa-biasa saja dan tidak penting—sesuatu yang begitu remeh yang orang bahkan tidak berpikir Ia akan pernah melakukannya. Tuhan tidak memegahkan diri. Tidak membesar-besarkan, tidak ada samaran, kesombongan, atau kecongkakan dalam watak dan esensi-Nya. Ia tidak pernah membual, sebaliknya Ia mengasihi, menunjukkan kepedulian, menjaga, dan memimpin manusia yang Ia ciptakan dengan kesetiaan dan ketulusan. Tidak peduli berapa banyak orang yang dapat menghargai, merasakan, atau melihat apa yang Tuhan lakukan, Tuhan pasti melakukannya. Akankah mengetahui bahwa Tuhan memiliki esensi semacam ini memengaruhi kasih manusia terhadap-Nya? Akankah itu memengaruhi takut mereka akan Tuhan? Aku berharap ketika engkau memahami sisi yang nyata dari Tuhan, engkau akan semakin mendekat lagi kepada-Nya dan dapat lebih bersungguh-sungguh lagi menghargai kasih dan pemeliharaan-Nya bagi umat manusia, juga mampu memberikan hatimu kepada Tuhan dan dilepaskan dari kecurigaan ataupun keraguan terhadap-Nya. Tuhan secara diam-diam melakukan segalanya bagi manusia, diam-diam melakukan semuanya melalui ketulusan, kesetiaan, dan kasih-Nya. Namun, Ia tidak pernah memiliki ketakutan atau penyesalan atas semua yang Ia lakukan, Ia juga tidak pernah membutuhkan siapa pun untuk membalas-Nya dengan cara apa pun atau memiliki niat untuk memperoleh sesuatu dari umat manusia. Satu-satunya tujuan dari semua yang telah Ia lakukan adalah agar Ia dapat menerima iman dan kasih sejati umat manusia. Dan dengan itu, Aku akan mengakhiri topik yang pertama di sini. Dikutip dari "Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri I" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

aF06NpC.
  • lknq7yginn.pages.dev/146
  • lknq7yginn.pages.dev/29
  • lknq7yginn.pages.dev/299
  • lknq7yginn.pages.dev/389
  • lknq7yginn.pages.dev/30
  • lknq7yginn.pages.dev/330
  • lknq7yginn.pages.dev/270
  • lknq7yginn.pages.dev/2
  • lknq7yginn.pages.dev/351
  • mantra adam memanggil hawa