PerjanjianInvestasi Bagi Hasil. Bagi hasil adalah salah satu sistem bisnis kemitraan yang juga diterapkan oleh sistem perbankan syariah. Surat perjanjian
LAMPUNG — Beternak sistem gaduh menjadi salah satu cara warga Dusun Gubang Gajah, Desa Kelawi, untuk mendapatkan ternak kambing bagi warga yang semula tidak memiliki ternak. Marjaya 60, warga setempat mengaku memiliki 25 kambing jenis koploh yang sebagian besar dipelihara dengan sistem gaduh. Sebanyak dua puluh kambing disebutnya dipelihara di Pulau Rimau Balak Kecamatan Ketapang. Menurut Marjaya, sistem gaduh awalnya merupakan cara untuk membantu warga lain yang tidak mampu membeli ternak. Ada sekitar lima hingga enam keluarga yang disebutnya dibantu dengan sepasang indukan jantan dan betina. Saat indukan sudah menghasilkan anakan pertama, maka anakan menjadi hak pemelihara. “Baru pada peranakan tahap kedua dan seterusnya, anaknya dibagi dua, karena biasanya sekali beranak dua ekor jantan dan betina,”ungkap Marjaya, peternak kambing di Dusun Gubang Gajah, saat ditemui Cendana News, Selasa 13/2/2017. Pada saat ternak kambing yang digaduh menghasilkan anakan berikutnya, maka anakan itu akan menjadi hak pemilik kambing dan juga penggaduh. Sistem tersebut membuat sebagian warga akhirnya bisa memiliki kambing dari hasil menggaduh. Namun, ada juga penggaduh yang meminta bagian berupa uang senilai harga kambing anakan. Jenis kambing koploh dengan ciri khas telinga panjang, kata Marjaya, pada usia dua bulan sudah laku seharga per ekor. Sebagian warga yang menggaduh kerap ada yang memiliki kesepakatan hanya memilih jatah kambing betina atau jantan saja. Konsep bagi hasil tersebut sudah menjadi kebiasaan bagi peternak di wilayah tersebut sekaligus investasi bagi pemilik ternak. “Awalnya saya memiliki kambing juga dengan sistem gaduh, selanjutnya mulai memiliki modal membeli kambing dalam jumlah banyak,” terang Marjaya. SELANJUTNYA 1 2ContohRencana Usaha Ternak Kambing Contoh Rencana Usaha Ternak Kambing. Kabupaten tanah bumbu kode pos 72200. Demikian proposal pernohonan bantuan modal usaha pengembangan agribisnis ternak kambing pada sub kelompok tani ternak “ sido makmur ” di desa ngetuk rt. Ternak Kambing Boer, Contoh Usaha Kecil Yang Menjanjikan from
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bagi sebagian orang atau pakar ekonomi.. Investasi yang bagus selalu di identikkan dengan emas atau tanah. Ini terbukti dari emas dan tanah menjadi variabel dalam setiap perhitungan ekonomi global. Seperti IHSG emas selalu masuk dalam daftar perhitungan. Memang kedua item tersebut yaitu emas dan tanah harganya selalu bisa di atas inflasi. Setiap tahun nilai nominalnya selalu naik.. Apakah iya? Jika kita mau berfikir sehat investasi tidaklah harus emas dan tanah.. Selain itu kedua benda ini bukanlah investasi yang produktif. Emas dan tanah hanyalah benda mati yang seandainya di jual kembali maka nilai kenaikannya akan setara dengan nilai inflasi. Atau dengan kata lain berbanding lurus seandanya harga emas atau tanah mahal maka harga kebutuhan yang lain juga mahal, jadi seandainya kita untung banyak dari menjual emas atau tanah maka sebenarnya di luar harga kebutuhan juga sudah tinggi alias wajar. Investasi non produktif ini memiliki kelemahan yaitu pertama WAKTU.. Selama menunggu waktu tersebut harga emas atau tanah yang sekarang tidak mungkin bisa dibelikan emas atau tanah menjadi dua kali lipatnya nilainya tetap Misal kita punya emas 10 gram tahun 2010 harga 5 tahun kemudian dijual sebab harga emas naik menjadi maka selama waktu 5 tahun tersebut kita untung Ini nampak untung tapi rugi sebab harga pokok+keuntungan tidak bisa dibelikan emas yang lebih banyak dari 10 gram atau bahkan 2 kali lipatnya.. Kenapa? Sebab harga emas sekarang 10 gram Sebenarnya nilainya tetap hanya beda nominal. Tanah juga demikian.. Harga lama tanah 2000 meter 5 tahun kemudian jadi 1 Milyar. Kita untung 800 juta. Tapi berapa harga tanah 2000 sekarang? 1 milyar tetap Dan kedua tidak setiap orang punya modal banyak untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk beli emas atau tanah.. Mari kita coba melirik invetasi yang jarang orang minati.. Investasi ternak.. Ternak kambing.. Kenapa? Modal kecil hampir semua orang seandainya punya niat maka bisa memulai ternak kambing walau hanya 1 ekor.. Biasanya anggaran pulsa atau rokok lebih banyak daripada harga kambing..? Waktu nya pendek dan bisa langsung di nikmati hasilnya 1 minggu-3 bulan jual + kotoran dan kencingnya.. Resiko kecil Mudah dipanen menjual emas dan tanah tidak semudah membalik telapak tangan Keuntungan besar dan lebih pasti semua orang butuh Kambing atau domba adalah makhluk hidup yang produktif, bisa bertambah banyak dan bertambah besar. Semakin berat semakin mahal beda dengan emas dan tanah yang tidak bisa menggandakan diri. Mari kita berhitung bersama keuntungan investasi kambing ini Sebagai contoh Sentrat Pk 19%, 1 bulan = 10 kg 3 bulan = 30 kg Bibit 6 - 10 bln bobot 18 kg Dipelihara 3 bln Bobot 18 + 30 = 48 kg Harga x 48 = Keuntungan Harga jual setelah 3 bln Beli bibit X 2 ekor Konsentrat 90 hr Sisa hasil jual/ gaji + kotoran Kencing BAGAIMANA SEANDAINYA KITA PUNYA XXX KAMBING? Emas dan perak bukan alat penambah kekayaan tapi alat penyimpan kekayaan yang baik. JALU RAHADI Penggiat pertanian dan peternakan Lihat Money Selengkapnya1 Menggunakan uang saku, tabungan atau yang belum digunakan untuk investasi. 2. Menginvestasikan uang saku pada ternak sehingga memperoleh keuntungan pada saat dijual kemudian. 3. Menginvestasikan uang dengan Akad Musyarakah sehingga diperoleh bagi hasil yang adil bagi pemilik modal dan pengusaha. Karena didasarkan pada kesepakatan kedua belah Beberapa hari lalu saya ditanya bagaimana cara investasi kambing etawa yang sangat sederhana dan tidak harus memulai dengan modal yang terlalu besar . Atau intinya bagaimana dengan uang yang sedikit namun tetap bisa memiliki usaha di bidang ternak kambing etawa. Masa produksi kambing etawa biasanya berkisar sekitar lima tahun usia produktif meskipun ada yang lebih panjang dari itu namun kita ambil dari masa produksi efektif rata rata dari pengalaman selama saya beternak kambing etawa. Saya akan mengambil contoh jika kita membeli induk kambing etawa yang siap kawin dengan harga kurang lebih sekitar 2 jutaan Rp Kemudian kita menghitung masa panen kambing etawa dengan asumsi bahwa kambing etawa itu usia bunting sekitar 5 bulan kemudian masa menyusui sekitar 3 bulan jadi saat panan terhitung 5bln+3bln sama dengan 8 bln Umumnya kambing etawa itu beranak 2 ekor kelahiran 1 ekor atau 3 ekor terhitung sangat jarang kemudian kelahiran umumnya memiliki jenis jantan dan betina tapi bisa juga 2 jantan atau 2 betina. Kisaran harga cempe atau anakan etawa umur 3 bulan rata rata sekitar Rp jadi jika sekali beranak kita mendapatkan uang hasil jual anakan kambing etawa adalah Rp untuk kedua anaknya. Untuk biaya oprasional pakan dan perawatan bisa kita ambil dari separoh hasil penjualan anak kambing etawa atau dengan gambaran setiap kelahiran kita hanya mendapat 50% dari hasil penjualan anak kambing. Dari hasil penjualan anak kambing kita bisa mengembalikan modal Rp dengan mengumpulkan hasil penjualan anak kambing tersebut jika kita asumsi separoh hasil berarti Rp dan untuk mencapai hasil Rp berarti membutuhkan 3 kali kelahiran dengan perhitungan sebagai berikut 1 kelahiran hingga panen butuh waktu 8 bulan untuk menghasilkan pengembalian modal butuh 3 kali kelahiran berarti kita hitung 3x8bln atau 24 bln sama dengan 2 tahun nah jadi untuk pengembalian modal dasar kita butuh waktu 2 tahun sementara waktu atau masa produksi kambing etawa sekitar 5 tahun jika di kurangi masa pengembalian masih memiliki sisa keuntungan 3 tahun atau setidaknya 4 kali beranak lagi Dapat di gambarkan 4 kali beranak dengan hasil Penjualan Rp x 4 =Rp di tambah penjualan induk afkir sekitar Rp jadi total ke untungan sama dengan Rp Perhitungan ini berdasar jika kita menggunakan system bagi hasil dengan plasma atau penggaduh dimana oprasional perawatan serta kandang sudah di tanggung oleh petani ternak . Dapat sebagai contoh beberapa teman yang sudah melakukan system ini adalah beliau mbak Ririn Habsari salah seorang teman aktivis dari Jakarta kemudian disusul mbak Yoga Amaliasari adalah teman blogger dari Jakarta yang sampai saat ini belum pernah ketemu muka, hal ini juga di lakukan oleh bapak Ferry Liem, bapak Budiyanto yang mereka adalah teman saya sebagai sesama kontraktor Mekanikal Elektrikal di samping system ini sangat efektif namun juga memiliki peran yang baik bagi masyarakat desa dimana masyarakat terbantu mendapatkan modal pemeliharaan dan diuntungkan dengan system bagi hasil yang berlaku di desa. Cara ini paling mudah karena kita hanya membelikan Induk kemudian menyerahkan pada Petani ternak kemudian kita hanya melakukan monitoring setiap saat hingga transaksi penjualan hasil panen anakan kambing etawa. Sekelumit tulisan ini semoga dapat memberikan sedikit gambaran tentang investasi sederhana dengan system plasma atau gaduh yang dilakukan oleh komunitas peternak Gunungkelir Desa Donorejo Kec Kaligesing Kab Purworejo Jawa Tengah. MenurutKarim (2006), mudharabah adalah bentuk kontrak antara dua pihak dimana satu pihak berperan sebagai pemilik modal dan mempercayakan sejumlah modalnya untuk dikelola oleh pihak kedua, yakni si pelaku usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan uang. Menurut Dahlan (2012), mudharabah adalah bentuk kontrak kerja sama yang didasarkan pada 404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Tpis-kenapa-harus-investasi-di-pasar-modal-2054206" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text BAGIHASIL PADA SISTEM GADUH KAMBING DALAM PERSPEKTIF EKOMOMI ISLAM (Studi Kasus Desa Bendosari Komering Putih Kecamatan Gunung Sugih) Oleh: SITI BADRIYAH Masyarakat Bendosari Komering Putih Kec. Gunung Sugih Lampung Tengah mayoritas beragama Islam dan profesinya sebagai petani, buruh, pedagang, dan sebagian dari masyarakat
MengapaInvestasi Pohon Jabon Sangat Menjanjikan Dan Ter-indikasi Sebagai Bisnis Anti Rugi? Tanaman kayu penghijauan yang pertumbuhannya tercepat didunia, dengan pertumbuhan diameter rata-rata 10 cm pertahun dan dapat mencapai ketinggian sampai 25 m dan dapat di panen pada usia 5 tahun dengan volume kayu + 0,9 m3/pohon dan jika di jual